Selasa, 22 Desember 2009

मिम्पी-mimpi

Aku tak tahu mengapa sejak aku mengeti akan hidup ini didalam otakku terus berkembang mimpi - mimpi. yang selalu menghiasi setiap jengkal langkahku yang pasti semua ini menjadi penyemangat dalam hidupku karena dngan begitu hidupku jadi penuh berwarna karena aku mempunyai tujuan dari hidup ini,jadi hidupku pun tidak asal melangkah saja.
dan dengan keyakinan diri dalam diri akan aku perjuangkan apa yang menjadi mimpi-mimpiku itu dan akan kubawa dan kunikmati dalam hidupku.karena perjalan ini memang harus dinikmai dan diisi dengan keindahan-keindahan yang positif.

पेंदिरी अस्त्र group

Nama
William Soerjadjaja
Panggilan:
Om William
Lahir
Majalengka, 20 Desember 1923
Isteri:
Lily Anwar (Nikah di Bandung, 15 Januari 1947
Anak:
- Edward (21 Mei 1948)
- Edwin (17 Juli 1942)
- Joyce (14 Agustus 1950)
- Judith (14 Februari 1952)

Jabatan:
Presiden Komisaris SIMA (PT Siwani Makmur Tbk)

Alamat:
PT Siwani Makmur Tbk
Jalan Teluk Betung No 38, Jakarta 10230
Tel. : (62-21) 230 2257
Fax. : (62-21) 230 2245

Factory :
Jl. Gedong Panjang Ujung 12 B, Muara Baru, Jakarta 14440
Tel. : (62-21) 6600976
Fax : (62-21) 6600011




WILLIAM BIOGRAFI

William Soerjadjaja (02)
Andalkan Resep Saling Memberi

Tanggal 15 Januari merupakan tanggal bersejarah untuk pasangan William Soeryadjaya dan Lily Anwar. Pasangan taipan yang menikah di Bandung tahun 1947 itu merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-60. Kepada Pembaruan, mereka membagi nostalgia cinta di masa silam.

William adalah anak kedua dari enam bersaudara. Namun dalam keluarga, dia anak laki-laki tertua. Ketika masih kecil, dia sudah menjadi yatim piatu. Itulah sebabnya Wiliam alias Tjia Kian Liong tumbuh menjadi pria dewasa dan mandiri.

Saat masih sekolah di HCZS, sekolah dasar pada masa penjajahan Belanda, di Kadipaten, William kecil sempat tak naik kelas. Berkat ketekunan, dia dapat melanjutkan pendidikan ke MULO, sekolah tingkat lanjutan pertama, di Cirebon. Namun lagi-lagi, William tinggal kelas. Dari seluruh pelajaran, dia lebih menyukai ekonomi dan tata buku. Kelak, dua pelajaran itulah menunjukkan bakatnya membangun usaha.

Bulan Oktober 1934, ayahnya dipanggil menghadap Yang Kuasa. Awan duka belum hilang ketika ibu tercinta menyusul kepergian almarhum ayahnya pada Desember 1934. Sebagai anak laki-laki tertua, William melanjutkan usaha mendiang ayah berjualan hasil bumi. Bakat berdagang sang ayah rupanya menurun kuat pada William.

Beberapa tahun kemudian, William pindah ke Bandung, Jawa Barat. Di Kota Kembang itulah, pria kelahiran Majalengka, 20 Desember 1922 ini, menemukan jodohnya. Seorang gadis Tionghoa bernama Lily Anwar memikat hatinya. Kelak, gadis itulah yang menjadi pasangan hidupnya hingga kini di usia 85 tahun.

"Kami bertemu di Bandung sekitar tahun 1943. Waktu itu, Lily adalah anggota Chinese Red Cross yang diketuai Om Dollar, ayah mertua dari Rudi Hartono (pebulutangkis, Red)," ia mengenang.

Ketika bertemu Lily seolah langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Berikutnya, mereka kerap bertemu saat kegiatan Chinese Red Cross berlangsung. Setelah menjalin hubungan selama beberapa tahun, mereka memutuskan untuk serius. Pada usia 24 tahun, William menikahi Lily yang ketika itu hanya terpaut usia satu tahun. Sekalipun keamanan sedang tidak kondusif, William nekat menikahi sang kekasih.

"Begitu kami bertemu dan bertatap pandang, kami pun sama-sama jatuh cinta. Cinta pada pandangan pertama. Gadis itu lincah, cantik, dan menarik. Menurut cerita teman, dia banyak yang naksir," katanya.

Nikah Tanpa Tamu
Tampaknya Lily memang telah mencuri hati William. Di masa muda, Lily memang gadis supel yang pandai bergaul. Terus terang, William terpikat karena Lily cantik dan menarik. Pada 15 Januari 1947, mereka menikah secara sangat sederhana. Bahkan, William tidak melakukan proses lamaran.

"Kami ke kantor catatan sipil naik becak. Kami menikah tanpa dihadiri tamu undangan. Kami pun hanya mengenakan baju biasa saja. Benar-benar sangat sederhana. Tidak ada tukang potret yang hadir, itu sebabnya kami tidak punya potret pernikahan. Setelah selesai nikah, kami pulang ke Jalan Merdeka naik becak lagi," ia menambahkan.

Dari pernikahan itu, pasangan William dan Lily dikaruniai empat anak yakni Edward (21 Mei 1948), Edwin (17 Juli 1942), Joyce (14 Agustus 1950), dan Judith (14 Februari 1952). Kini, mereka sudah memiliki 10 cucu dan satu cicit. Dalam waktu dekat, salah seorang cucu akan melangsungkan pernikahan.

"Dia pandai mengurus dan mendidik anak-anak. Dia juga berani berkorban untuk membela anak-anak dan suka menolong orang- orang yang kekurangan. Hal seperti itu kerap mengharukan saya," puji William untuk istrinya.

Belum dua minggu menikah, William pergi ke Belanda dan terpaksa meninggalkan Lily di Bandung. Beruntung kemudian, Lily bisa menyusul. Tahun 1948, ketika Edward lahir, William dan Lily hidup dari berjualan kacang dan rokok paket kiriman dari Bandung. Meskipun tak punya uang banyak, mereka masih dapat menyewa satu kamar di salah satu hotel di Amsterdam.

Suatu ketika, mereka melakukan perjalanan ke Basell, Swiss. Dengan tiket yang dibeli dari hasil berjualan, mereka menumpang kereta api. Dalam perjalanan selama satu minggu itu, William, Lily, dan si mungil Edward, hanya makan roti, bubur, dan susu untuk berhemat. Hingga akhirnya, William memutuskan kembali ke Indonesia pada Februari 1949. Kenangan-kenangan seperti itulah yang makin melekatkan hubungan kasih William dan Lily.

Di atas kapal laut yang membawa mereka pulang, William kembali mengalami kejadian yang cukup menakutkan. Si kecil Edward yang gemar makan cokelat tiba-tiba tersedak. Sampai-sampai tidak bisa bernapas. William sempat panik dan kebingungan, namun Lily tetap tenang dan sigap.

"Edward cepat-cepat dijungkalkan ibunya. Punggungnya ditepuk-tepuk dengan keras. Cokelat itu akhirnya bisa keluar. Namun kejadian mencemaskan itu tidak bisa saya lupakan," kenang tokoh pendiri perusahaan Astra itu.


Resep Langgeng
William menyebutkan resep kelanggengan rumah tangganya adalah hanya kemauan untuk saling memberi. Itulah sebabnya, kadang mereka sering bepergian bersama. Meskipun tidak terlalu mahir, Lily dulu cukup sering menemani William saat bermain tenis. Namun hubungan mereka bukan selalu harmonis. Bak dalam sinetron, kadang mereka juga bertengkar sebagaimana layaknya suami istri.

"Paling-paling ribut soal anak. Yang nakal, anak yang paling tua.

Tapi biasa saja, kalau tidak ribut itu bukan perkawinan. Kalau dia sedang marah, saya pergi saja daripada berkelahi," kelakar kakek berusia 85 tahun yang masih gemar makan sate kambing dan durian itu.

Menurut Lily, resep menjaga keharmonisan rumah tangganya selama 60 tahun adalah berupaya saling memahami antara suami dan istri. Sebagai pasangan, mereka harus bekerja sama. Itulah sebabnya, permintaan suami sedapat mungkin ditindaklanjuti. Begitu pula sebaliknya.

"Dasarnya jangan melanggar asas kepercayaan. Suami dan istri haruslah saling mempercayai. Tentu saja, kita juga harus mengikuti ajaran yang telah ditetapkan Tuhan. Walaupun dididik orangtua untuk hidup mandiri dan hidup berdikari, dalam ikatan pernikahan sesuai nilai aturan kehidupan berkeluarga, saya tetap mengacu dan bekerja sama dengan suami," tutur wanita kelahiran Bandung yang pernah mengelola perusahaan batik orangtuanya di Yogyakarta.

Lily menambahkan suami istri harus saling bertanggung jawab dan bersama -sama merawat anak. Sebagai istri, dia memang lebih banyak membantu mengurusi anak-anak, karena suami sibuk dalam mengurus pekerjaannya. Tetapi Lily sangat berterima kasih kepada Tuhan, karena kerja keras sang suami akhirnya bisa membangun perusahaan seperti Astra dan memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

"Kehidupan merupakan anugerah dari Tuhan dan kami berupaya untuk hidup sesuai dengan ajaran kristiani dalam keluarga, walaupun itu tidak mudah! Kami tetap harus mengucapkan syukur kepada Tuhan pada masa suka dan masa sulit," ia menambahkan.

Hingga kini, William dan Lily masih senang bepergian. Bahkan Lily cukup sering bepergian sendiri atau dengan teman. Sehari-hari, mereka nyaris tak pernah bisa tinggal diam. William dan Lily kerap mendatangi kantor di bilangan Jalan Sudirman. Tepat 15 Januari ini, mereka akan merayakan pesta pernikahan di sebuah hotel di Jakarta.

"Sebetulnya kami tidak aware bahwa mau dirayakan 60 tahun perkawinan. Sesungguhnya semua ini tidak lain adalah pemberian Tuhan semata. Dari mana lagi, kita mengharapkan sesuatu kalau bukan dari Tuhan? Maka dari itu kita mesti bersyukur," sambung William. [Pembaruan, 15 Januari 2007/Unggul Wirawan dan Willy Hangguman] ►e-ti

सेमंगत संग pemimpi

perjalanan ini tak akan mudah ntuk aku tempuh, dan yang paling penting aku pelihara terus semangat ini, karena aku yakin semua yang kuinginkan akan kudapatkan dan akan kunikmati dalam hidupku.bamyak hal yang bisa menginspirasiku dan yang terbaru adalah kisah ditetralogi bukunya andrea hirata dan terbaru dari seri film keduanya yang judulya san pemimpi.daya pikir dan imajinasi arai sangat menginspirasiku,tapi yang menjadi pertanyaanku apakah ada orang seperti itu.tapi ada atau tidaknya dia tak menjadi persoalan penting.yang penting dia banyak memberikan inspirasi dan aku harapkan sifat2 terbaiknya semoga bisa menjadi inspirasiku salalu.thanks Andrea.....

Senin, 21 Desember 2009

lagi

MIMPI BOLA
Guru: Yono, kenapa kau terlambat sekolah..?!
Yono: Begini Bu... Semalem saya mimpi main sepakbola.. Karna seri, jadi ada perpanjangan waktu..!!

PENYERANG
Seorang wartawan bertanya kepada seseorang yang ada di barisan pemain sepakbola.
wartawan : anda bermain di posisi mana?
orang : penyerang
wartawan : penyerang depan, tengah atau belakang?
orang : bukan, penyerang wasit!!!!!!

jokes

Saking sayangnya sama istri, ini contoh yang baik.
Jaman sekarang e-mail udah masuk kepelosok desa, ini ceritanya.
Tukijo, tukang kayu dari daerah pegunungan Wonosobo suatu hari dapet kerjaan bikin meubel di hotel di Yogjakarta. Dia berangkat duluan dianter bininya Tugiyem ke stasion bis, dengan janji besoknya bininya bakal nyusul. Sesampainya di Yogya dia lantas segera kirim email sama bininya.
Di Wonosobo, Rugiyem seorang istri yang sedang berduka baru saja mengantarkan jenazah suaminya Paijo kepemakaman. Selesai dari pemakaman dia langsung pulang kerumah, lantas dia buru buru buka e- mail, untuk cek berita berita dari sanak keluarga.
Begitu dia buka email, dia menjerit lalu pingsan...... Anaknya heran, lalu ikut baca emailnya, lalu ikut menjerit...
Sebenarnya, pangkalnya itu si Tukijo salah pijit tombol, kirim email ke bininya mustinya Tugiyem@wonosobo.co.id jadinya Rugiyem@wonosobo.co.id. Maklum jarinya tukang kayu segede jempol, T dengan R kan dempetan.
Mau tahu isinya yang bikin keluarga Rugiyem histeris...
Isi emailnya :
'Yem isteriku tercinta,
Terimakasih banget yo, udah nganterkan aku tadi pagi, Aku sudah sampai dengan selamat, disini diterima baik baik, Aku senang sekali karena banyak teman lama yang sudah duluan sampai, Katanya kamu akan nyusul besok, namamu sudah aku daftarkan disini, aku tunggu yaa supaya kita berdua bersama disini oh, ya ternyata disini lumayan panasnya,

salam kangen,
suamimu 'Ijo.

jokes

HUMOR ANGGOTA DPR DAN LAPTOP
Anggota DPR: "Mba, laptopnya salah."
Customer Service: "Salah gimana pak?"
Anggota DPR: "Laptopnya nggak mau hidup."
CS: "Sudah tekan tombol power pak?"
Anggota DPR: "Tombol powernya sebelah mana mba?"
****
Anggota DPR: "Mba, saya mau konek ke internet nggak bisa, kenapa ya?" Customer service: "Nggak bisanya kenapa?" Anggota DPR: "Saya ketik www.playboy. com, gambarnya nggak keluar." Customer service: "Pesan errornya apa pak?" Anggota DPR: "Nggak ada pesan error, pokoknya saya ketik playboy.com di addressnya, nggak muncul gambar sama sekali." Customer service: "Bapak koneksi internetnya pakai apa, dial up, hotspot?" Anggota DPR: "Pakai gambar yang ada tulisan e (maksudnya internet explorer)." Customer service: "Maksudku, bapak langganan internetnya pakai ISP apa, lalu cara koneksi internetnya pakai dial-up atau hotspot, mungkin settingnya ada yang salah." Anggota DPR: "ISP itu apa sih mba?" Customer service: "Wah ini sih 50 x 2 pak.." Anggota DPR: "Apa tuh mba?" Customer service: "CAPE' DEH!!"
******
Anggota DPR: "Mba' saya ingin daftar account di yahoo.com kok nggak bisa ya?" Customer service: "Nggak bisa kenapa pak?" Anggota DPR: "Ada tulisan, paswort is nat long inof, suld bi mor ten 8 karakter" Customer service: "Itu maksudnya, password bapak minimal 8 huruf." Anggota DPR: "Oooo...oke deh.., saya coba dulu." Anggota DPR: "Mba password minimal delapan huruf itu delapannya pakai angka 8 atau ejaan delapan?" Customer service: "Maksudnya?" Anggota DPR: "Saya suda tulis di kolom password minimal 8 huruf, tapi bingung mau tulis delapannya, pakai angka delapan atau ejaan huruf 'delapan'." Customer service: "Ketik ini aja pak..C Spasi D." Anggota DPR: "Apa tuh?" Customer service: "CAPE' DEH !!!"
****

Anggota DPR: "Mba' kalau muter film di laptop, gimana caranya ya?
CS: "Ada dvd playernya kan pak?"
Anggota DPR: "Sebelah mana tuh mba?"
CS: "Disamping kanan, pak. kalau di tekan tombolnya nanti, piringan discnya keluar." Anggota DPR: "Ooooo.... yang keluar itu, piringan disc ya? Udah patah tuh kemarin."
CS: "Kok bisa patah?"
Anggota DPR: "Saya kira tempat buat naruh gelas minuman."
******
Anggota DPR: "Komputer saya rasanya kena virus"
CS: "Virus apa tuh pak?"
Anggota DPR: "Kurang tahu juga, setiap mau cetak ke printer, selalu ada tulisan kennot fain printer."
CS: "Itu mungkin salah setting pak."
Anggota DPR: "Settingnya udah bener kok, kemarin aja bisa nyetak, tapi sekarang nggak bisa. Saya sudah tunjukkin printernya di depan laptop, tetap aja dia terus-terusan "searchng printer not found." Kayanya webcamnya rusak, nggak bisa lihat printer."
CS: "Mendadak laper nih Pak, ingin makan tape.."
Anggota DPR: "Lho..kok begitu?"
CS: "TAPE DEH !!!!"
********
Anggota DPR: "Mba, kalau mau baca blognya si artist anu dimana ya?"
CS: "Bapak cari aja di google."
Anggota DPR: "Tapi si artist anu nggak kerja di google kok mba, saya tahu persis."

Capeeek deeehhh..... ......... .... !!!!

Kamis, 17 Desember 2009

Imagine

imaginasi adalah sumber utama dari sebuah karya